Gerindra Lampung Official – DPRD Lampung mengaku prihatin dengan meningkatnya pasien anak gangguan jiwa akibat kecanduan game.

Pasien gangguan kejiwaan anak-anak dan remaja ini dimulai sejak pandemi covid-19 pada 2019-2021.

Efek pandemi covid-19 banyak peningkatan pasien, terutama anak-anak karena kecanduan main game,” kata Sekretaris Komisi V DPRD Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Kamis (18/11/2021).

Hal ini menjadi peringatan bagi para orang tua untuk selalu meningkatkan pengawasan dan perhatian terhadap anak-anaknya.

“Ini peringatan bagi kita semua terutama orang tua agar anak-anaknya tidak menjadi seperti itu,” kata dia.

Pihaknya akan segera mencari solusi untuk mengantisipasi peningkatan pasien anak-anak yang kecanduan game.

“Kita akan bicarakan dengan teman-teman dikomisi V. Karena ini menjadi permasalahan urgent yang ada ditengah masyarakat,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung Ansyori mengakui menerima 2-3 pasien anak – anak yang kecanduan game.

Hal ini merupakan salah satu efek pandemi covid-19 akibat dari belajar online atau daring.

“Jadi anak kebiasaan megang gadget, dan terbiasa main game. Akhirnya, bukannya belajar dia ketagihan main game,” kata dia.

Para orang tua mesti memahami efek-efek dari anak-anak yang sudah kecanduan game.

Misalnya, adanya ketergantungan dari anak-anak terhadap penggunaan gadget itu sendiri.

Kedua, emosi tidak stabil.”Mereka bisa ngamuk dan nangis kalau disuruh untuk berhenti main gadget,” ucap dia.

Ketiga, para anak-anak ini menunjukan sikap ketidakpedulian mereka terhadap lingkungan.

“Mereka ini disuruh mandi atau makan sama orang tuanya udah gak mau lagi. Karena asik bermain gadget,” ucap dia.

Bagikan berita ini :